Sejarah Menara Pakaya Limboto
Menara Keagungan Limboto, terletak di tengah kota Limboto, Kabupaten Gorontalo. Menara yang didesain mirip dengan Menara Eiffel di Paris Prancis ini dibangun pada tahun 2002 silam, oleh Bupati Kabupaten Gorontalo, Ahmad Pakaya.
Menara ini dibangun setinggi 65 meter dan lebar 21 Meter, serta terdapat 5 lantai, dilantai ke-5 itulah, pengunjung dapat menikmati pemadangan Kabupaten Gorontalo dari ketinggian.
Untuk masuk ke dalam, pengunjung wajib membayar tiket masuk sebesar Rp. 10.000 untuk dewasa, dan Rp. 5.000 untuk anak-anak.
Untuk sampai ke puncak menara, pengunjung harus melewai ratusan anak tangga, pasalnya fasilitas lift di menara tersebut, hanya mampu mencapai lantai ke-tiga.
Di dalam, kondisi sangat memprihatinkan, dinding yang penuh dengan coretan tangan-tangan jahil, serta banyaknya debu, membuat bagian dalam menara tersebut terlihat kumuh.
Menurut petugas pemungut retribusi tiket masuk, Yasin Katili, pada tahun 2006 silam, menara tersebut mampu menarik wisatawan lokal, maupun wisatawan asing. Namun pada saat terjadi insiden bunuh diri yang dilakukan oleh seorang warga, membuat menara tersebut sepi, bahkan di awal tahun 2014 ini, penurunan terjadi sebesar 75%.
Lantai I = 446,56 m2 tinggi 10 meter, auditorium 199,3 m2, selasar 212,38m2, dengan daya tampung 200 orang, dirancang untuk tempat rapat;
Lantai II = 352,25 m2, tinggi 14 meter, kapasitas 120 orang, dirancang sebagai restaurant dan tempat bersantai
Lantai III = 157,3 m2, tinggi 30 meter, kapasitas 40, dirancanakan sebagai tempat penjualan suvenir (toko suvenir) cendera mata khas gorontalo
Lantai IV = 96,96 m2, tinggi 39 meter, dengan kapasitas 20 orang
Lantai V = 31,36 m2, tinggi 58 meter, kapasitas 10 orang
Lantai II = 352,25 m2, tinggi 14 meter, kapasitas 120 orang, dirancang sebagai restaurant dan tempat bersantai
Lantai III = 157,3 m2, tinggi 30 meter, kapasitas 40, dirancanakan sebagai tempat penjualan suvenir (toko suvenir) cendera mata khas gorontalo
Lantai IV = 96,96 m2, tinggi 39 meter, dengan kapasitas 20 orang
Lantai V = 31,36 m2, tinggi 58 meter, kapasitas 10 orang
Puncak menara setinggi 65 berbentuk kubah masjid, Lebar kaki pancang 21 meter.Untuk mencapai puncak menara keagungan, menggunakan dua jalan alternatif, yang pertama naik tangga dan kedua naik lift. Menara ini dilengkapi dengan dua lampu sorot dengan jarak jangkauan masing-masing 70 km. Sehingga pada malam hari lampu tersebut dapat di lihat dari pusat Ibukota Provinsi Gorontalo
Menara Keagungan di lihat dari lokasi Taman Kota LimbotoDi Menara Keagungan terdapat prasasti nama nama Pengunjung Perdana Menara Keagungan yang di abadikan. Nama nama tersebut sebagian besar adalah pengusaha gorontalo yang memberikan bantuan Rp 50 juta saat peresmian menara. Pengusaha pengusaha tersebut adalah :
1. H. Abdullah Alkatiri, S.H.
2. H. Zainuddin Hasan, M.B.A.
3. H. Syamsur Yunus
4. Drs. H. Rusli Habibie
5. Agung Mazin, S.H.
6. Drs. H. Hamzah Isa, S.H.
7. H. Roem Kono
8. Dr. Ir. Moh. Revodi A.
9. Ir. H. Hamid Kuna
10.H. Rahmat Gobel
11.H. Dahlan Muda
Akses ke lokasi menara sangatlah mudah, wisatawan yang datang, baik menggunakan jasa angkutan udara (Bandara Jalaluddin Gorontalo), Jasa angkutan darat (bus lintas Sulawesi) maupun yang menggunakan Jasa angkutan laut (melalui pelabuhan Anggrek Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara) dapat melihat langsung Menara tersebut jika menuju ibukota Provinsi Gorontalo. Dari puncak Menara Keagungan para pengunjung dapat melihat panorama alam seputar Gorontalo.
Menara Keagungan di lihat dari lokasi Taman Kota LimbotoDi Menara Keagungan terdapat prasasti nama nama Pengunjung Perdana Menara Keagungan yang di abadikan. Nama nama tersebut sebagian besar adalah pengusaha gorontalo yang memberikan bantuan Rp 50 juta saat peresmian menara. Pengusaha pengusaha tersebut adalah :
1. H. Abdullah Alkatiri, S.H.
2. H. Zainuddin Hasan, M.B.A.
3. H. Syamsur Yunus
4. Drs. H. Rusli Habibie
5. Agung Mazin, S.H.
6. Drs. H. Hamzah Isa, S.H.
7. H. Roem Kono
8. Dr. Ir. Moh. Revodi A.
9. Ir. H. Hamid Kuna
10.H. Rahmat Gobel
11.H. Dahlan Muda
Akses ke lokasi menara sangatlah mudah, wisatawan yang datang, baik menggunakan jasa angkutan udara (Bandara Jalaluddin Gorontalo), Jasa angkutan darat (bus lintas Sulawesi) maupun yang menggunakan Jasa angkutan laut (melalui pelabuhan Anggrek Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara) dapat melihat langsung Menara tersebut jika menuju ibukota Provinsi Gorontalo. Dari puncak Menara Keagungan para pengunjung dapat melihat panorama alam seputar Gorontalo.
Komentar
Posting Komentar